Sabtu, 26 Maret 2016

Jeritan Harapan

Aku kehilangan bayangmu
kusapu bekas bayangmu
aku masih seperti kemarin
menanti dalam hening
namun kau tak bergeming
menuju ke arahku


walau tak mudah untuk bertahan
ku menolak kalah dengan keadaan
mesti tak ada yang jamin ku di sini
esok atau lusa masih melihat mentari
menari dengan harapan
takkan mati, ku tak sendiri


Entahlah...


mungkin aku harus berlalu
mengalah pada waktu
karena aku di dirimu
hanya sebagai sosok semu


aku cukup berdiri disini
tanpa segala sesuatu tentangmu
Bersama hembusan angin dan udara alam semesta
Dan daun-daun berguguran


Bersama sehalus dan sebening awan dilangit
Bersama bayang-bayang semu
Merasakan indah dan sunyi yang kurasakan


Mungkin…
Inilah salahku,
Salah dimana aku terdiam dan membisu
Saat kau inginkan hadirku


Aku tak tau harapku ini jelas untukmu
Bagai air yang mengalir begitu saja


Create and Source : Admin  - Jeritan Harapan

Kamis, 24 Maret 2016

Cintaiku Dalam Diam

Layaknya Sang Malam
Yang Mencekam Menakutkan
Bagi Sebagian Penghuni Alam
Yang Bahwasanya
Dia..
Kekasih Setia
Bagi Jiwa Yang Kesepian


Layaknya Sang Pelangi
Yang Tampak Indah Warna-Warni
Di Mata Sayu Ini
Yang Tak Selamanya
Dia Di Depan Mata
Namun Kan Tersimpan Didalam SanuBari


Seperti Sang Malam Itu
Pintaku Atas Dirimu Kekasihku
Setia Dalam Tawa Juga Sedihku dan Sepiku
Seperti Pelangi Itu
Pintaku Atas Dirumu Kekasihku
Perindahku dengan Warna Caramu Mencinta


Maka jadi Malam
Engkau Terdiam
Dalam Hening Dalam Kesunyian


Jadilah Pelangi
Kau warnai hidup ini
Dengan caramu mencintai


Create and Source : Junot (Hati Biru Bersayap) - Cintaiku Dalam Diam

Selasa, 22 Maret 2016

Pendosa Cinta

Siapa-lah aku ini nona ?


Seorang lelaki yang penuh dengan mimpi ?


Seorang lelaki yang penuh dengan harap ?


Seorang lelaki yang penuh dengan cinta ?


Atau..


Seorang lelaki pendosa cinta ?


Aku, Lelaki yang terlalu takut dengan keadaan


Dan hanya bisa berpikir solusi tanpa merubah keadaan


Menangis dalam diam..


Menyesali kata demi kata dan perbuatan yang seharusnya tak ku lakukan ?


Indah memang, mimpi dan harapan yang kita idam-kan


Sebelum aku merusak semuanya kan ?


Pendosa cinta..


Mungkin itulah yang pantas untuk ku


Merasakan siksa rindu yang ku buat sendiri


Merasakan sakitnya kehilangan


Merasakan sunyinya malam yang semakin menyiksa


Akulah pendosa cinta...


Yang menusukmu


Yang menyakitimu


Yang membuatmu menangsi semalaman


Tak akan ku maafkan diri ini wahai nona


Sampai nanti..


Mati dalam hati yang hampa


Dan rindu yang menusuk dada


Create and Source : Admin - Pendosa Cinta

Senin, 21 Maret 2016

Suatu Malam

Suatu malam dalam diam..
Hujan yang turun menyejukkan suasana malam
Gelisah dan Risau hati ini tiap malam
Sakit, Hati ini menahan rindu yang selalu menikam

Senyumanmu..
Paras wajahmu..
Selalu terlintas dibenakku
Seakan ingin cepat bertemu

Sabar..
Hanya dengan do'a dan sujudku
ku melepas rindu
berharap ini semua menjadi nyata

Create and Source : AdminSuatu Malam

Minggu, 20 Maret 2016

Merindu

Aku yang tak berdaya


Tersesat dalam bayang yang mungkin tak bermakna


Entah,


Kenapa rasa ini membuatku menggigil


Tenggelam dan terombang-ambing dalam rasa rindu yang entah kapan akan berakhir


Aku masih disini


Merindu sang bidadari hati


Terpisah karna jarak dan kesalahan yang seharusnya tak ku lakukan


Diam dan hanya diam


Terlena dengan bayang bayang indah dirimu


Sungguh aku merindu mu


wahai bidadari hati diseberang sana


Teriak dan hanya berteriak dalam hati ini


Tersiksa oleh rasa rindu yang menusuk hati


Andai keajaiban itu datang


Aku masih disini


Terduduk diam merindu bidadari hati


Create and Source : AdminMerindu

Sabtu, 19 Maret 2016

Pupus

Derai ku sapa senja yang benar sakit
wajahnya pucat pasi sisa hantaman hujan
rindu bersambut peluh tiada balas
menggeliat tak pasti tanpa batas

tergetir luap tak percaya
inginnya meledak namun hati bungkam
Luas bergemuruh disenja silam
mengarung mimpi tak dapat lg ku sulam

mana mungkin? Pucat senja menghantar bayang?
ternoda getah dimasa silam
salah apa cinta dikenang?
menoreh luka sedalam guratan sebelum arang
aku terbakar, ditengah pucat pasi senja

mana mungkin?
Entah semua nyata adanya

 

Create and Source : Meriana R – Pupus

Kamis, 17 Maret 2016

Dengarlah Nona

Dengarlah Nona…

bisa kah kau dengar suara itu?

suara detak jam dinding

detak-detik jam dinding yang selalu membuat ku terus bersemangat akan impian…

ya

impian bersamamu…

 

Dengarlah Nona…

bisa kah kau dengar suara itu?

suara gemericik hujan

tetes demi tetes hujan begitu derasnya

seakan ingin membawa rinduku ini bersamanya dan menyampaikan melalui gemericik hujan disana…

ya

di tempatmu nona pulau seberang…

 

Dengarlah Nona…

apa yang kau dengar di heningnya malam?

katak yang bernyanyi? atau jangrik yang selalu membuat malam menjadi menderik?

 

Dengarlah Nona…

bersedia kah engkau menikmati heningnya malam denganku?

mendengarkan apa yang terdengar disekitar kita…

dengan dua cangkir kopi hangat?

 

Dengarlah Nona…

boleh kah tuan menjadikanmu impianku?

 

Create and Source : AdminDengarlah Nona

Selasa, 15 Maret 2016

Lelaki itu

Tau kah kau lelaki itu ?
Seorang anak yang tidaklah tampan
Menyisihkan semua yang didapatnya
Hanya untuk dirimu..

Tau kah kau lelaki itu ?
Bukan sekedar logika yang dia punya
Tapi..
Perasaan pun dia punya

Tau kah kau lelaki itu ?
Saat dia terdiam, apa yang dia inginkan ?
Perhatiaanmu
karna itu pun sudah sangat membahagiakannya

Tau kah kau lelaki itu ?
Hanya untuk kamu
menjaga perasaan kamu sepenuh hati

Tau kah kau lelaki itu ?
Bersamamu pun sangatlah membahagiakannya

Create and Source : Admin - Lelaki itu

Senin, 14 Maret 2016

Palsu

Untuk apa harus ada Canda dan Tawa


Bila ada tetes air mata sesudahnya ?


Untuk apa harus ada Kesenangan


Bila ada kesedihan sesudahnya ?


Apa kau lihat aku ?


Yang slalu Tertawa, Tersenyum dan Bercanda


Lalu..


Apa kau lihat aku ?


Yang sesudahnya slalu meneteskan air mata setiap malam


Palsu..


Tawaku Candaku dan Senyumku yang kau lihat terakhir itu..


Palsu..


Semangatku yang selalu ada hanya kini hanya sementara..


Hilang sudah..


Sirna pun apa yang kita impikan


Disini...


Aku hanya bisa menikmati PALSU nya diri ini yang semakin larut dalam ruang gelap


Berharap semua ini kembali lagi..


Cahayamu kasih


CREATE AND SOURCE : DSP

- PALSU

Jumat, 11 Maret 2016

Untukmu yang jauh disana

Untukmu yang jauh disana
Berdinding jarak dan waktu,Berbatas ruang di antara kita..

Masihkah kau jaga hatimu untukku ??
Masihkah terbesit kerinduanmu padaku ??

Untukmu yang jauh disana..
Ku harap kau slalu menjaga hatimu..
Seperti disini aku menjaga hatiku..

Semoga cintamu pada-NYA menjagamu dari angin-angin keburukan yang mampu membuatmu lalai akan perintah-NYA..
Semoga kasihmu pada-NYA membuatmu mampu bertahan dalam perpisahan yang panjang ini..

Jika aku disini memperjuangkanmu, ku harap kau disana menjaga..
Jika aku disini mendo'akanmu, ku harap kau disana setia..

Aku berharap di pertemukan denganmu..
Dan aku meminta dipersatukan dalam cinta-NYA..
Aku tak berharap kesempurnaanmu..
Karena aku ingin melengkapinya dengan kekuranganku..

Create and Source : Syukur Alhamdulillah - Untukmu yang jauh disana

Minggu, 06 Maret 2016

Penantian Yang Tersimpan

bagiku, engkaulah penantian yang tersimpan
sebuah ceruk takdir yang selalu hadir
bukan aku memintanya, bukan
kadang Tuhan memang bermain dengan perasaan

rasa itu, adalah penantian yang tersimpan
aku tak pernah mencari
namun dia muncul sendiri
kadang Tuhan memang bermain dengan hati

bintang itu, sebuah penantian yang tersimpan
mengerlipkan harapan dan angan
menunggunya jatuh untuk berdoa
kadang Tuhan memang mengabulkannya

kita, akhir penantian yang tersimpan
bukan untuk sekarang
mungkin adalah rahasia kehidupan
kadang Tuhan memang menyimpan yang terbaik belakangan

bagiku, rasa itu, bintang itu, kita adalah penantian yang tersimpan

Create and Source : KojokPenantian Yang Tersimpan

Renta

Mulai sunyi, benar benar sunyi
bahkan uraian lembut nafaspun terdengar karenanya
jiwaku luruh mencipta rintih
tersemat beberapa keping kegetiran padanya

kosong kutanam berjuta intan
ku halau seluruh akar yang menjulur tak beraturan
aku tak menduga cinta
terbawa lembut melalui bulir - bulir kerinduan

mataku terjulur bak lidah yang berpasrah
ku biarkan rasa mngembara meluapkan lara
aku terhempas kasih.......
noktahku terjebak dalam hening

benar, hening yang sangat dalam
hening yang mampu mematikan nuansa
kasih, walau kini masanya berbeda, namun kilaumu tetap sama
kilau percikan sejuta wajah cahaya dalam kerinduan

Create and Source : Meriana R - Renta

Kiriman Buat Ibu

Salam sayang berbalut rindu.
Ku untai dalam kain kafan.
Saat tatap melihat kau terbujur kaku.
Yang tak lagi dapat bertahan.
Kau pergi ibu .!
Kau pergi, karena Dia lebih sayang padamu.
Meski kuluruskan tuju.
Agar ikhlas bersemayam direlung kalbu.

Sungguh kehadiranmu ku tunggu.
Kuurai cerita lewat airmata.
Betapa luka kian menganga.
Melihat kau tak lagi bernyawa.
Kuraba wajahmu yang ayu.
Ada senyum terpatri disana.
Itu ibu....
Yang lantas menguatkanku.
Tuk sabar memahat hari.
Matamu terkatup rapat.
Seolah diammu menanam beban.
Selalu yakin melawan perih nan pedihnya hidup.

Bu, tak ada ucap yang menyesakkan ketulusanmu..
Sungguh..
Tak ada pengibaratannya sekalipun.
Ku kirim peluk dan kecupku dari dunia.
Ku kirim sengaja untukmu lewat doa.
Kau bahagia disana pasti.
Menjadi penghuni jannatun na'im..
Inilah benak membludak.
Ku rampung bersama rindu.
Kulayangkan ke surga untukmu.
Tunggu aku, tanpa jemu..
Di pintu-Nya ya bu .. :')

Create and Source : Heny WindianiKiriman Buat Ibu

Kau lihat.. ??

Kau lihat merpati itu.
Yang terluka parah tepat didadanya.
Yang berjalan tertatih.
Dengan darah yang terus mengalir.

Kau lihat merpati itu ..??
Yangg terluka di kedua sayapnya.
Bersama darah yang mengenggam asa.
Yang berjalan terseok-seok.
Mengejar emas yang pergi.

Kau lihat gagak hitam itu.. ??
Yang merebut emas dari merpati.
Dan pergi meninggalkan merpati itu.
.setelah puas menyiksanya.

Kau lihat merpati itu ..?
Yang terbujur kaku.
Dengan belati di seluruh ulu hati.
Kau lihatkan merpati itu ..?
Itu aku.

Create and Source : Heny Windiani - Kau lihat.. ??

Kopi Ku Jangan Disalahkan

Hampar hijau nan indah,
Terpecah.
Ranting jatuh gelisah,
Menyapa gundah gersangnya tanah.

Kaki berjalan tak henti.
Telusuri ilalang rimbun.
Setapak jalan dan kegelapan.
Selangkah demi selangkah kepercayaan.
Memuaskah rasa keingin tahuan.

Di ujung sana,
Suara gaduh seakan menyapa.
Lelaki-lelaki tak lelah dunia.
Bermandi canda,
Membungkus realita.

Kulihat mereka bermandi keringat.
Sesekali diusap.
Meski tak kunjung kering,
Meski tak kunjung habis,
Tapi itu cara mereka kuat.

Teguh sepertinya.
Keyakinan seadanya.
Yang mereka rasa,
Hanya bayang nyanyian perut anak istrinya.

Satu demi satu tumbanglah sudah.
Menebas kesombongan gagah.
Mencabut akar dari pelukan tanah.
Sekuat tenaga mereka.
Sehebat sisa nasi mereka.

Seorang tambun dengan tangan di kantong jaketnya berteriak.
Perintah seakan menjadi sabda wajib mereka.
Melibas semua yang tersisa.

Hei, ada kopi.
Duduk aku menyapa mereka.
Seakan ingin sejenak istirahatkan lelah mereka.
Kubincangkan tentang lain sisi dunia.
Menikmati kopi jatah mereka.
Merasakan betapa pahit sebenarnya hidunya.
Membagi kisah sedih,
Mencampur tawa seadanya.

Bukan tentang bagaimana yang semestinya.
Tak akan bisa melawan kejamnya dunia.
Jangan memandang hanya dari cara saja.
Tapi bagiamana mereka tak lakukan yang tak sewajarnya.

Mereka berdosa.
Mereka tau itu.
Tapi alangkah hinanya,
Lelaki tambun yang hanya bisa cuapkan perintah itu.
Yang munafikkan hidupnya.
Yang bergaya seakan tak dosa.
Yang berkata seperti dewa kebenaran saja.
Tapi tangan kirinya mencekik leher lelaki-lelaki suruhannya,
Dan tangan kanannya membunuh tanpa ada sisa darah.

Create and Source : KojokKopi Ku Jangan Disalahkan

Cemburu

Apa maksudmu?
Kau memberiku sayap
Lalu ketika aku sudah terlanjur terbang tinggi, kau mematahkannya
Kenapa tak kau cabuti saja satu per-satu bulunya biar lebih menyakitkan?
Namun terjatuh dari tempat yang sangat tinggi juga menyakitkan

Mungkin kau sanguinis
Sedang aku melankolis
Atau...terlalu berperasaan(?) mungkin
Kau suapi aku dengan yang manis
Pelan dan terus
Lalu kau mencekokkan yang pahit satu waktu--seketika
Membuatku mati rasa
Tuli dan buta pada waktu dan tempat yang sama
Hanya dentum drum yang stagnan di dada,
yang bisa aku dengar secara jelas

Ah, lupakan
Mungkin memang hanya aku yang terlalu berperasaan
Dan kau,
kau tidak bersalah
Aku yang salah

Salahku jika aku terlalu lain mengartikan
Salahku jika aku terlalu ke-geer-an
Salahku jika apa saja yang kau lakukan,
selalu pada dada teraktifkan dentuman

Ah, lupakan
Mungkin memang aku yang terlalu berperasaan
Atau salahku karena mencintaimu diam-diam

Create and Source : Fakhri - Cemburu

Kopi Untuk Sahabat

Kopi, dalam keheningannya malam,
Hangatnya luluhkan angkuh dingin angin.
Sahabat datang dengan ribuan candaan,
Menerkam kelam semakin dalam.
Gelak tawa ceria menyeruak dikeheningan,
Ah,
Seakan malam ini tak berbatas lagi.

Teguk demi teguk hangat kopi kita rasakan,
Sembari tepiskan rintik hujan.
Hangatnya menusuk membawa hangatnya persahabatan.
Bintang takkan pernah jadi milik kita,
Tapi kita sinari malam dengan kasi indah persahabatan yang membintang.

Manis, kopi ini begitu manis.
Rengkuhlah dengan kasih yang tak pernah akan terkikis.
Lihatlah didasar cangkir terlapis,
Disana ada ampas yang menunggu dengan miris.
Diam dalam penantian,
Dan siap terlupakan.

Ah, ini kopi, reguklah.
Rasakan betapa hangatnya begitu dirindukan tubuh ini.
Secangkir untuk persahabatan.
Hangat dan manisnya takkan pecahkan memunafikkan.
Kebersamaan dan candaan, selalu terlampiaskan.
Meski kadang muram selimuti kegelapan..

Create and Source : KojokKopi Untuk Sahabat

Rindu Malam, Kopi, dan Aku

Dan cangkir kopi yang kau suka sudah kuhidangkan.
Bersanding dia dengan cangkir kopiku.
Manis...
Seakan bercanda, seakan berbincang mesra.
Sayang aku tak bisa mendengarnya.

Di sini, malam sedang merangkai tanya.
Tentang semua yang terjadi.
Tentang malam-malam lalu yang terlewatkan.
Dan dia bertanya pada sepi.
Terjawablah pasti.

Mungkin malam juga sedang menanti.
Riuh anginnya begitu gaduh.
Tak sabar ingin memeluk dingin sebuah tubuh.
Sayangnya mungkin sudah terlalu jauh.
Bahkan untuk sekedar terrengkuh.

Menyisakan rindu.
Rindu malam, rindu kopi, dan rinduku.
Bisa kau bayangkan,
Bagaimana perbincangan kami malam ini..?
Iya, sepi..

Create and Source : Kojok - Rindu Malam, Kopi, dan Aku
© Pojok Puisi
Maira Gall